Sabana 2 Merbabu



Aku sangat mencintai kampung tinggalku, tak ada niat secuil pun aku ingin melancong ke negeri seberang. Walaupun angin kencang sering menerpa kami, tapi tak membuat kampungku tampak menjadi mawut. Masih seperti sedia kala, indah dengan ketenangannya. Sesekali ada beberapa manusia yang singgah dikampungku, membawa rumahnya sendiri yang aku rasa akan roboh jika badai menerpa rumahnya. Aku hanya bisa melihat dari jauh, di sudut lembah yang tak mungkin dapat mereka jamah. Hanya bisa melihat dan menjadi saksi senda gurau mereka.